Halaman

Senin, 24 September 2012

Ekowisata Hutan Mangrove Pamurbaya



Kamis, 10 Mei 2012.

Saat itu kami kelas IX SMP Islam Darusalam Simokerto sudah tidak begitu aktif pelajaran, tiba-tiba Pembina Ekskul Jurnalistik dan Videografi Bpk. Abdoel Kholiq masuk ke ruangan kelas kami. Tanpa banyak basa-basi langsung menyeleksi kami yang pernah ikut ekskul dasar-dasar jurnalistik di kelas VII dulu. terpilihlah 12 anak kelas IX B, aku di antaranya.

Yup, segera kami dibagi menjadi dua kelompok dan ditugasi menggali bahan tentang manfaat penghijaun taman kota Surabaya serta hutan mangrove khususnya di Pantai Timur Surabaya dalam menjaga keseimbangan lingkungan.

Sabtu 12 Mei 2012
Minta do'a dulu kepada Bpk. Ikhlash 9Guru Agama kami)
dan berpose sebelum berangkat
Well, here it is... Bahan udah kami dapatkan, pagi-pagi jam 07.00 kami udah siap di depan sekolah dalam seragam putih biru, dengan dua mobil Avanza kami meluncur ke lokasi hutan mangrove Wonorejo Surabaya. misi kami jelas, mengetahui langsung kondisi Hutan Wisata Mangrove di Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) dalam ikut menjaga keseimbangan ekosistem, tapi kegiatan kami ada berbagai jenis: jurnalistik, pelatihan videografi, fotografi, yaah pastinya capek banget.
Kug ga ada becak ya...? he... he...
Hutan Mangrove, here we are coming. Wah teman-teman, tempatnya "biasa aja"  jangan bayangin tempatnya kayak umumnya wisata pantai ato malah mbayangin kayak mall, wuih jauh dari itu, so kalo kamu ga "ngeh" terhadap ekowisata ya ga usah ke situ.  Gerbang bambu berikat tali ijuk pohon aren menyambut kami, keluar dari lapangan parkir segera kami disambut sederetan warung sederhana kaki lima yang menyediakan menu pengganjal perut dan pelepas dahaga. tak jauh dari warung udah siap siaga petugas tiket bagi yang ingin menyewa perahu ke gazebo di Pos II Pantai Timur Surabaya. kami berjalan menuju geladak, kanan-kiri tumbuhan didominasi oleh bakau (Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata), api-api (Avicennia alba), Pidada (Sonneratia caseolaris), dan buta-buta (Excoecaria agallocha). Beberapa jenis tumbuhan asosiasi bakau juga dapat ditemukan di daerah ini ketapang (Terminalia catapa) dan nipah (Nypa fructicans).

Mewawancarai haasil observasi teman-teman.
Pake gadget Tablet, wow kereen...
Kalo binatangmya, kata pembimbingku sih Setidaknya ada 140 jenis burung pulau Jawa terbesar ada pada kawasan mangrove hutan konservasi Wonorejo. Sekitar 84 dikategorikan sebagai menetap, 12 sebagai spesies dilindungi, dan 44 sebagai spesies migran. Di Wonorejo,  Kita  bisa menemukan burung air terbesar, cangak merah (Ardea purpurea). Ketinggian cangak merah dewasa bisa  mencapai satu meter. Selain itu kita juga dapat menemukan remetuk laut (Gerygone sulpurea), burung yang ukurannya hanya sekecil ibu jari seorang pria. Ada juga gagang-bayam timur (Himantopus leucocephalus), seekor burung dengan kaki terpanjang di dunia.

Tapi yang paling sering, kok saya bertemu burung bangau putih (Ciconia ciconia) pelatuk lokal  (Dendrocopus macei) yang dikenal sebagai caladi ulam, burung ini biasanya mematuk ke dalam batang pohon untuk mencari beberapa serangga sebagai mangsa. Dengan dibantu kak Fauzan (itu lho, instruktur fotografi yang biasanya menenteng kamera DSLR dan sering ngomongin tentang istilah IR, HDR atau apalah R-R yang lainnya, kami jeprat jepret sana-sini, lumayan lah hasilnya tapi ada juga yang over exposure, aduuh lupa terus nyettingnya, mendingan pake kamera digital saku he..he... (Aduuh, aku lagi capek, bersambung di lain waktu ya....?)  OK, CU next time and thanks for visiting my blog.
Berpose dulu buat bahan posting-an dan up date status di FB












Bersama Ibu Pembina OSIS
















Nampak  hutan bakau di kanan-kiri kali Jagir
ketika kami naik perahu ke Pos II Pantai Timur Surabaya

Bangau putih lagi, nampak di kejauhan
bertengger di ujung ranting

Don't let me alone here...!
Upaya penanaman kembali hutan mangrove.

Ada gazebo untuk mengamati dan menikmati suasana
pinggir laut.

Buat kami yang udah capek, gazebo buat istirahat juga..


"Dapat ikan berapa Pak sehari?" Tanya Kak Wafiq kepada seorang
nelayan. "Kalo saya sich sukanya memancing di Pasar Pabean. ihik ihik" 

Kak Fauzhen memeriksa hasil foto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar